Melakukan hitung HPP untuk usaha produksi menjadi persoalan yang sangat penting bagi pelaku usaha. Pasalnya, tanpa melakukannya pada akhirnya bisa berakibat pada keuntungan yang sangat rendah bahkan sampai mengalami kerugian.
Lantas apa itu HPP? HPP adalah kependekkan dari Harga Pokok Penjualan yang mengacu pada keseluruhan biaya yang perusahaan keluarkan untuk menghasilkan produk, baik produk barang maupun jasa, dalam periode waktu tertentu yang sudah mereka tetapkan.
Langkah Hitung HPP untuk Usaha Produksi yang Bisa Kamu Ikuti
Ada banyak contoh Harga Pokok Penjualan yang tidak pengusaha hitung kemudian mengalami kemandekan usaha. Misalnya sebesar 95% produk perusahaan sudah berhasil terjual di market target, namun setelah melakukan kalkulasi ulang secara keseluruhan, keuntungan yang perusahaan peroleh sangat sedikit (jauh dari target).
Kejanggalan itu lantaran kurang tepat dalam mengelola dan menerapkan cara menghitung HPP per unit. Selain keuntungan yang kecil, bisa berdampak pada kerugian yakni modal lebih besar daripada pendapatan.
1. Melakukan Pencatatan Tiap Harga Bahan untuk Produksi
Langkah pertama, kamu harus mencatat setiap harga bahan untuk membuat produk. Selain membantu dalam perhitungan akuntansi, pencatatan ini juga bisa memberi informasi apakah harga yang kamu dapatkan untuk bahan, berada di atas harga pasar atau mendapat harga normal.
2. Mencatat Semua Biaya Lain
Ada banyak biaya lain yang menjadi acuan untuk menentukan harga penjualan produk. Supaya tidak boncos atau rugi, biaya lain yang berkaitan dengan produksi harus masuk ke dalam perhitungan kamu.
Beberapa biaya tersebut antara lain: transportasi, listrik, gas (jika menggunakan kompor), dan alat produksi barang/jasa kamu. Kalkulasi semua dengan rapi dan detail, hal ini akan kita masukkan ke dalam rumus HPP guna menentukan harga yang paling tepat.
3. Hitung HPP untuk Usaha Produksi
Rumus HPP adalah . Maka dari itulah, untuk mengetahui HPP produk, kamu harus menghitung keseluruhan persediaan awal, pembelian bersih, serta persediaan akhir.
Cara hitung HPP untuk usaha produksi juga berkaitan dengan menentukan laba (keuntungan) dari sebuah perusahaan. Baik itu laba kotor, laba bersih dari operasional, laba bersih sebelum pajak, dan laba bersih setelah pajak.
Menggunakan perhitungan yang tepat dan teliti lebih baik dilakukan oleh akuntan yang memang sudah hali. Urutan perhitungan bisa kamu sesuaikan dengan arah gerak perusahaan. Misalnya, perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk barang, tentunya akan berbeda dengan perusahaan/agensi yang bergerak di bidang menawarkan jasa.
Perihal Laba yang Harus Kamu Perhatikan
Menentukan sebaiknya memahami apa saja unsur yang ada di dalamnya. Ahli ekonomi dan akuntansi sudah melakukan klasifikasi unsur tersebut, kemudian membaginya menjadi 5 bagian antara lain: pendapatan, beban, penghasilan, biaya, dan untung-rugi.
Tidak jarang sebuah perusahaan baru atau startup mengalami kerugian. Faktornya bisa bermacam-macam, dari perencanaan yang kurang matang, masalah internal, hingga keadaan (faktor X). Maka dari itulah, semua usaha yang kamu lakukan sebenarnya bertujuan untuk meminimalisir bahkan menghilangkan persentase kerugian itu.
Supaya lebih mudah, kamu dapat mengatur kalkulasi dan seluruh proses perhitungan berdasarkan periode tertentu. Contohnya dalam mingguan atau bulanan. Dengan begitu ketika masalah dalam usaha produksi terdeteksi, bisa segera menentukan tindakan untuk menanganinya.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, ternyata cara hitung HPP untuk usaha produksi cukup mudah. Meski mudah tetap membutuhkan detail dan ketelatenan yang tinggi, apakah sudah menerapkan untuk usaha kamu sekarang?
Add a Comment