Penyebab dan alasan gagal tidak tunggal. Ada banyak faktor yang punya andil dalam menentukan apakah sebuah perusahaan startup akan berkembang atau justru gulung tikar. Produk dari perusahaan startup bisa berupa barang maupun jasa, hal ini tergantung pada arah gerak startup itu sendiri.
Artikel ini akan membahas macam-macam penyebab kegagalan startup di Indonesia secara umum. Tujuannya agar kamu bisa menghindari, atau setidaknya mengantisipasi, supaya tidak terjadi di perusahaan startup milikmu.
Alasan Startup Gagal, Hindari atau Antisipasi
Membaca dari pengalaman pengusaha yang mengalami kegagalan dalam menjalankan bisnis, alasan startup gagal yang mereka alami seringkali berbeda. Kamu bisa menilai apa yang perlu ditingkatkan dalam perusahaanmu, serta apa yang menjadi unggulan untuk terus berkembang.
1. Kekurangan Modal
Pendanaan sebuah startup yang notabene merupakan perusahaan rintisan, menjadi sangat penting. Umumnya sumber modal dari individu atau pendirinya. Modal menjadi alasan klasik dan paling banyak yang menjadi penyebab terjadinya bangkrut pada perusahaan.
Venture capital bisa menjadi solusi pendanaan untuk startup. Sebelumnya, kami sudah membahas mengenai jenis pendanaan venture capital, tampaknya akan membantu.
2. Produk Bukan yang Market Butuhkan
Umumnya, ketika anak muda membuka startup akan menghasilkan produk yang bersifat idealis. Namun abai dengan kebutuhan market yang justru bisa menjadi jembatan mewah mengembangkan perusahaan. Triknya, kamu bisa menjual produk umum namun memberi ciri khas dari brand perusahaan.
3. Masalah Internal Startup
Sudah banyak contoh startup yang gagal lantaran persoalan internal dan struktur yang belum terorganisir dengan matang. Misalnya ketika kamu membangun perusahaan startup dengan sistem kerja sama dari nol dengan rekan. Hal ini bisa menjadi masalah di kemudian hari jika tidak ada kesepakatan atau perjanjian pembagian kerja dan posisi yang tepat.
4. Kurang Jaringan atau Relasi
Selain masalah dalam startup yang berkaitan dengan tim internal, jaringan atau relasi networking juga menentukan apakah perusahaan bisa dikenal lebih luas atau tidak. Misalnya relasi dengan media nasional daring guna memasang iklan di websitenya.
5. Kompetisi yang Gila-Gilaan
Kompetisi yang luar biasa menjadi alasan startup gagal berikutnya. Mengapa? Sebagai contoh, kamu mempunyai produk dengan harga Rp1.000, namun banyak kompetitor yang memasang harga Rp900. Selisih harga produk 10 rupiah di zaman digital, terutama marketplace online, mempunyai pengaruh yang signifikan.
Selain kompetisi harga, promosi besar-besaran dari perusahaan lain yang punya modal lebih besar, tim lebih andal, serta jaringan lebih luas sangat berbahaya. Lama-lama perusahaan startup kamu bisa tersingkir dan menghilang dari pasar.
Kamu bisa memilih antara 2 cara, mengikuti kompetisi dengan mengambil risiko sumber daya lebih besar. Atau menyingkir dari kompetisi dengan mengeluarkan produk yang unique. Jika memilih yang belakangan, maka risikonya berkaitan dengan pertanyaan apakah ada market untuk produk tersebut?
6. Ide dan Inovasi yang Mandek
Sebagaimana perkembangan teknologi yang terus mengalami perubahan, startup juga bersifat dinamis. Artinya, mereka harus menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi berdasarkan zaman. Ide dan inovasi menjadi lebih penting guna menciptakan ‘kolam’ untuk para konsumen kamu.
Peran ide dalam sebuah perusahaan menjadi tulang belakang. Ia menyangga berdirinya sebuah perusahaan ke depannya nanti. Ada banyak strategi yang dapat kamu terapkan untuk masuk ke dalam pasar secara elegan.
Menambah wawasan sambil jalan sangat penting supaya tidak terjadi stagnasi. Nyatanya, berjalan walaupun lambat jauh lebih baik daripada mandek di titik yang sama. Demikian beberapa alasan startup gagal yang wajib kamu hindari.
Add a Comment